CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 20 Maret 2012

rencana indah

pengalaman hidup ini tak akan pernah ku lupakan. begitu juga tentang perjuangan hidup yang berat..
sebenarnya impianku simple,, aku ingin diterima di universitas indonesia jurusan gizi khususnya,,
rencana hidup ku yang sudah ku tata rapi di dalam agenda hidup ku.. aku hanya ingin membuktika kpada dunia bahwa aku pantas untuk tersenyum atas kesuksesan dan perjuanganku ini. aku ingin smua orang tau bahwa aku tak layak diremehkan.

aku ingin suatu saat nanti menjadi seorang ahli gizi dan mendirikan sebuah lembaga penyuluhan masyarakat.. sukses dan mampu berbakti pada nusa dan bangsa ini. perjuangan yang suatu saat nanti tidak akan sia-sia.. setelah lulus dari SMA ini, aku akan melanjutkan perjalanan hidup ku merantau ke depok.. uhmm kayaknya menyenangkan.. minta doanya ya, semoga diberi kelancaran dan keberhasilan. amien..

kesan pertama dan selama berada di SMA 1 GEGER ini,, uhmm asyik, lingkungannya kondusif, bisa mengarahkan dan mendidik siswanya. kita bisa mandiri, lebih kreatif, punya daya juang tinggi, and keren dah pokoknya buat SMA tercinta ini. buat para guru kami, keren-keren and asyik-asyik dah, baik, bisa dijadiin figure teladan. yang penting maju terus dech. tetep semangat, jaga nama baik almamater yang udah besarin kita ini,, buat bapak ibu guru, jangan capek, sebel, and cuek ngurusin kita-kita ya pak,bu.. terimakasih udah bela-balain tenaga dan waktunya untuk kita, maaf juga kalau kita sebagai siswa sering buat kecewa dan marah.. THE BEST EVER buat SMA 1 GEGER..!!!! terus meraih sukses and jangan lupa tetep peduli ama lingkungan sekitar ya...:)

Selasa, 14 Februari 2012

Menunggu Sebuah Jawaban Cinta



Cerita ini bermula ketika seorang pemuda mulai mencari jati diri, mulai menginjak masa – masa yang berat karena semua masalah sudah mulai mendera hidupnya, terutama masalah Cinta. Kisah ini bermula ketika dia mulai kuliah dan bertemu dengan seorang wanita. Awalnya semua nya biasa-biasa saja tapi setelah beberapa lama berkenalan semuanya mulai berubah, hal-hal seperti rasa suka mulai mendera di dalam hati pemuda ini.

Awalnya dia hanya ingin menyimpan rasa cinta itu sendiri, tapi akhirnya karena sudah tak tertahan lagi, mulai lah dia bercerita kepada temannya bahwa dia menyukai seseorang wanita, sang teman hanya bisa memberikan solusi, dan akhirnya dia mengatakan agar rasa itu untuk di sampaikan.

Dengan rasa berani dan di dukung secara moral oleh temannya, akhirnya rasa itu di ungkapkan kepada sang wanita. Dia memilih momen di malam hari. Sungguh di luar pikiran nya akhirnya dia mengatakan pada malam itu. Dia sangat serius mengatakan nya dan di campur dengan rasa gugup tapi sang wanita menanggapi keseriusan itu dengan tertawa..

Malam itu mulai lah terjadi sebuah percakapan, semua rasa pun di curahkan oleh sang pemuda: “kamu udah punya cowok.?”, “hehe.. belum knapa.?”, “kamu tau gak kalau aku suka kamu”,”hah..? sejak kapan” ,”sudah lama sih, kamu mau gak jadi pacar aku”, “Aku belum bisa memutuskan iya atau tidak”, “kenapa” , “karena sekarang saya bingung kalau saya terima atau saya tolak” , “loh kok harus bingung, kan hanya jawab iya atau tidak..!!” , “Biar saja waktu yang menjawab semuanya”.

Dengan perasaan agak kecewa sang pemuda akhirnya menerima semua jawaban itu, setelah mengantarnya pulang sang pemuda berpamitan pulang kerumahnya dengan kepala tertunduk lesu. Akhirnya semua apa yang ditakutkannya slama ini akhirnya dirasakan juga.

Malam berlalu dan pagi pun datang, sang pemuda menceritakan semua nya kepada temannya, temannya hanya bisa mengatakan “Semua itu pasti ada proses nya usahakan aja dulu untuk mendapatkan jawabannya”. Kemudia pemuda tersebut kembali bersemangat. Setiap malam dia mulai berkomunikasi lewat sms dengan sang wanita, untuk melakukan pendekatan alias Pedekate.

Sebulan sudah semuanya sudah dilewatinya, menunggu kabar dari sang wanita. Tapi sang wanita juga tidak mau memberikan jawaban iya atau tidak. Tapi semuanya terjawab dengan miris, dengan hati luka dia mengetahui kalau sang wanita idaman sudah mempunyai pemuda impiannya. Menanggapi semua itu sang pemuda membuat sebuah surat, bukan surat cinta tapi surat patah hati: